Pencari Kebenaran
Pembaca yang budiman, tidak seorang pun dipaksa untuk menerima kebenaran ini. Namun hal ini sangat memalukan bagi seorang intelek jika tidak tertarik untuk mengetahui kebenaran ini.
Islam mengajarkan bahwa pencipta kita memberi manusia kemampuan untuk mempertimbangkan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban mereka untuk merundingkan hal itu secara objektif dan sistematik dengan mempertimbangkannya, bertanya, dan merenungkan.
Tidak seorangpun yang harus menuntut Anda membuat keputusan singkat untuk menerima beberapa ajaran Islam. Agama Islam mengajarkan manusia bebas dalam memilih. Bahkan ketika seseorang dihadapkan dengan kebenaran, tidak ada paksaan baginya untuk menerimanya.
Namun, sebelum Anda mulai membentuk opini tentang Islam, tanyakan dulu kepada diri Anda sendiri apakah pengetahuan Anda tentang hal itu sudah cukup teliti. Tanyakan kepada diri Anda apakah pengetahuan yang diperoleh itu berhubungan dengan ketiga sumber yang mana mereka mungkin hanya menjabarkan sekilas pandangan mereka secara sembarangan dari tulisan Islam dan belum mengetahui Islam secara objektif dan sistematik.
Apakah cukup adil jika seseorang harus membuat sebuah opini tentang rasa hidangan tertentu hanya dari kabar orang lain yang mana mereka belum merasakan hidangan itu dengan pasti? Demikian juga jika Anda memahami Islam dari sumber yang dapat dipercaya dan belum merasakannya, Anda harus mencermatinya dengan baik sebelum Anda membuat opini. Maka, akan ada pendekatan intelektual kepada kebenaran.
Jika Anda melangkah kepada kebenaran, Islam secara terus-menerus menenteramkan hati Anda dan memberi kebebasan untuk memilih kebenaran dan kebebasan yang digunakan Tuhan memberi kemampuan berpikir dan mempertimbangkan akan dihormati. Untuk itulah setiap manusia memiliki kemauan sendiri. Tidak seorang pun yang dapat menarik kemauan orang lain dan memaksa Anda untuk tunduk kepada pencipta kita, Anda harus mengetahui dan membuat keputusan sendiri.
Semoga dengan perjalanan intelektual Anda menuju kebenaran yang bermanfaat dan menyenangkan.
Apakah hidup itu? Keberadaan manusia di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya, kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.
MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang atau ciptaan yang lain.
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.
PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas keberadaan kita di dunia dan di akhirat.
WAHYU : Dari awal manusia, Sang Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu. Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau wahyu dari Allah itu diubah oleh orangorang generasi setelahnya.
Sebagai hasilnya, wahyu yang suci yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan. Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk manusia tidak mengabaikan kita.
WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.
KRITERIA KEBENARAN: Kriteria berikut dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah SWT:
1. Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
2. Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.
3. Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuatbuat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
4. Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
5. Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyuNya dimasukkan sebagai ramalan.
6. Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.
Dapatkah kita menemukan penjelasan untuk alam semesta yang luas? Apakah ada interprestasi yang meyakinkan tentang rahasia keberadaannya? Kita sadar bahwa tidak ada keluarga yang berfungsi dengan baik tanpa tanggung jawab pemimpinnya. Tidak ada kota yang dapat memakmurkan keberadaannya tanpa pemerintahan yang jelas. Dan tidak ada negara yang dapat hidup tanpa adanya seorang pemimpin. Kita juga sadar bahwa tidak sesuatu pun datang dengan berdiri sendiri.
Terlebih lagi, kita mengamati bahwa keberadaan alam semesta dan fungsinya dalam tatanan yang paling rapi dan terus hidup selama ratusan bahkanribuan tahun. Dapatkah kita mengatakan bahwa semua ini secara kebetulan dan tanpa terencana? Dapatkah kita menghubungkan keberadaan manusia dari seluruh dunia ini kebetulan belaka? Apa yang digambarkan manusia hanyalah bagian kecil dari alam semesta dan jika dapat membuat rencananya dan menyadari manfaat rencana itu kemudian keberadaan dan keberlangsungan alam semesta ini pasti juga berdasarkan rencana yang bijaksana.
Hal ini berarti bahwa ada kehendak yang terpola di belakang keberadaan jasmaniah kita dan ada kekuatan yang luar biasa untuk membawa hal-hal itu ada dan menjaga mereka tetap berjalan. Pasti ada kekuatan yang besar di dunia ini dalam bertindak untuk menjaga segala sesuatu. Alam yang indah ini pasti ada Pencipta Yang Maha Besar yang membuat bagian-bagian seni itu sangat menarik dan menghasilkan segala sesuatu untuk tujuan khusus dalam kehidupan ini.
Orang yang senantiasa mendapat penerangan yang mendalam mengakui pencipta Nya dan menyebut-Nya Allali. Dia bukanlah manusia, sebab manusia itu tidak dapat menciptakan atau membuat manusia yang lain. Dia juga bukan binatang maupun tumbuhan. Dia bukan berhala, patung, atau sejenisnya, sebab tidak ada sesuatu apa pun yang dapat membuat dirinya sendiri atau menciptakan sesuatu yang lain. Dia berbeda dengan seluruh benda sebab Dia adalah Pencipta dan Penjaga seluruhnya. Pencipta pasti berbeda dan jauh Maha Besar dari benda-benda yang Dia ciptakan.
Ada beberapa jalan untuk mengetahui Allah dan ada beberapa hal untuk memberitakan tentang-Nya. Suatu mukjizat besar yang mengagumkan dan mengesankan di dunia adalah kitab yang terbuka bagi siapa saja yang kita dapat membaca tentangnya. Lagipula Allah memberi pertolongan kepada kita melalui beberapa rasul dan wahyu-Nya yang mana Dia menurunkan untuk seluruh umat manusia. Rasul dan wahyu ini menjelaskan segala hal kepada kita yang mana kita perlu mengetahui Sang Pencipta kita.
Ajaran dan petunjuk yang lengkap yang mendukung pencipta kita sebagaimana yang dinyatakan melalui semua rasul-Nya adalah agama Islam. Islam memerintahkan supaya yakin dengan keesaan Allah yang membuat manusia sadar akan berartinya alam semesta sebagai tempatnya. Keyakinan ini membebaskan manusia dari rasa takut dan takhayul yang membuat dia sadar akan keberadaan Allah Yang Maha Kuasa dan kewajiban terhadap-Nya.
Keyakinan ini harus dilaksanakan dengan tindakan, percaya saja tidaklah cukup. Percaya dengan adanya satu tuhan "Allah" membutuhkan apa yang kita cari terhadap seluruh manusia sebagai satu keluarga di alam semesta di bawah kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Memelihara seluruhnya. Islam menolak ide dari pilihan orang yang menjadi tanggung jawab yang lain. Islam menyetujui kepercayaan terhadap Sang Pencipta dan yang mengerjakan perbuatan yang baik akan masuk ke surga. Dengan demikian, ada hubungan langsung yang dibangun dengan Allah tanpa ada perantara.
Islam bukanlah agama baru. Pada intinya ada pesan dan petunjuk yang sama yang Allah turunkan kepada rasul-rasul-Nya seperti Nabi Adam AS, Nuh AS, Ibrahim AS, Ismail AS, Ishak AS, Daud AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad SAW Namun, pesan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Islam yang lebih luas, lengkap, dan paling akhir.
Al-Quran diturunkan dalam bentuk firman Allah dan sebagai sumber dasar ajaran dan hukum Islam. Di dalamnya berhubungan dengan dasar iman, moral, sejarah manusia, ibadah, pengetahuan, kebijakan, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan segala aspek. Di dalamnya berisi ajaran yang lengkap yang dapat dibangun sistem yang logis dan keadilan sosial, ekonomi, politik, perundang-undangan, ilmu hukum/yurisprudensi, hukum, dan hubungan internasional yang mana isi dari al-Quran seluruhnya penting.
Hadis yang berisi ajaran, perkataan, persetujuan, dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan dengan cermat dan dikumpulkan oleh teman setianya, penjelasan dan uraian secara terperinci ada di dalam ayat-ayat al-Quran.
Trimakasih Kunjungannya dan Semoga dapat Bermanfa'at.
0 komentar:
Post a Comment