... TAKUT RIYA' ADALAH RIYA' !!! ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Kita akan mulai dari definisi Riya’ itu sendiri .. Riya’ adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah.
Riya’ merupakan penyakit hati yang menyerang seseorang ketika melakukan aktivitas tertentu. Penyakit ini sangat berbahaya karna datangnya secara samar – samar namun akibat yang di timbulkan sangat luar biasa. Orang yang di hinggapi riya’ sering kali tidak menyadari bahwa diri nya sedang di hinggapi penyakit ini.
Dampak yang di timbulkan juga bila terjangkit penyakit ini bisa membawa kita pada amal ibadah yang sia-sia,karna riya’ sendiri di dasari niat untuk pamer bukan niat karna Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Rasulullah sangat mengkhawatirkan umatnya yang terjangkit penyakit ini,karna sudah termasuk syirik ashghar ( Syirik Kecil ). Seperti yang di sabdakan Rasulullah Alaihi Wasallam :
“Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah syirik ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan syirik ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “ Riya’.” (HR. Ahmad)
Dalam konteks hadits di atas,perlu di sadari betapa dasyatnya para pelaku riya’,karna hanya mendapatkan amalan-amalan yang sia-sia meskipun amalan itu mendapatkan pujian dari makhluk tapi bukan dari Allah Azza Wa jalla.
Takut Riya’ adalah Riya’ ....
Hal ini terkait dengan perkataan berkata Sayyidina Ali :
Beramal dengan takut riya adalah suci dari riya’, sedangkan meninggalkan amal karena takut riya adalah riya’.
Contoh yang akan saya sampaikan sering kali menimpa kita secara sadar maupun tidak sadar.
Misalnya,kita hendak bersedekah pada pengemis yang terlihat sudah tua,namun amalan sedekah ini kita urungkan karna kita takut riya’ di liat banyak orang,maka ini termasuk dengan riya’
Contoh kedua :
Misalnya,kita seusai shalat jamaah di masjid,kita ingin membaca Al Quran,namun ketika kita melihat banyak orang yang masih berdiam di masjid,kita mengurungkan niat kita membaca Al Quran karna takut di kira riya’.
Justru inilah yang menyebabkan kita menjadi riya’ karna rasa GR kita yang merasa di perhatikan orang lain.
Bagaimana Solusinya ??
Jangan takut merasa riya’ ketika kita hendak beribadah, asalkan niat kita tetap tertuju pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tetap laksanakan ibadah kita meskipun kita merasa di pandangi orang lain,maka kita akan tetap bersih dari penyakit riya’..insyaallah..
Lalu bila penyakit itu kita rasakan akan menghampiri kita,maka beristghfar lah dan tetap laksanakan ibadah kita. Hindarilah pikiran GR karna merasa kita di perhatikan,justru sikap yang takut riya’ membawa kita pada jiwa yang selalu sendiri dan menghindari sikap bersosial. Maka sekali lagi,Niat kan ibadah hanya pada Allah.
Dan ingatlah,karna hati kita selalu di perhatikan oleh Allah Azza Wa Jallah,maka berpikirlah Allah selalu tau tentang niat kita bukan orang lain yang tau tentang niat kita. Maka Kuat kan niat kita hanya pada Allah Azza Wa Jalla bukan karna pandangan makhlukNya.
“Ya, Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang kami ketahui. Dan kami memohon ampunan kepada-Mu dari dosa (syirik) yang kami tidak mengetahuinya.”
Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Google Plus
Riya’ merupakan penyakit hati yang menyerang seseorang ketika melakukan aktivitas tertentu. Penyakit ini sangat berbahaya karna datangnya secara samar – samar namun akibat yang di timbulkan sangat luar biasa. Orang yang di hinggapi riya’ sering kali tidak menyadari bahwa diri nya sedang di hinggapi penyakit ini.
Dampak yang di timbulkan juga bila terjangkit penyakit ini bisa membawa kita pada amal ibadah yang sia-sia,karna riya’ sendiri di dasari niat untuk pamer bukan niat karna Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Rasulullah sangat mengkhawatirkan umatnya yang terjangkit penyakit ini,karna sudah termasuk syirik ashghar ( Syirik Kecil ). Seperti yang di sabdakan Rasulullah Alaihi Wasallam :
“Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah syirik ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan syirik ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “ Riya’.” (HR. Ahmad)
Dalam konteks hadits di atas,perlu di sadari betapa dasyatnya para pelaku riya’,karna hanya mendapatkan amalan-amalan yang sia-sia meskipun amalan itu mendapatkan pujian dari makhluk tapi bukan dari Allah Azza Wa jalla.
Takut Riya’ adalah Riya’ ....
Hal ini terkait dengan perkataan berkata Sayyidina Ali :
Beramal dengan takut riya adalah suci dari riya’, sedangkan meninggalkan amal karena takut riya adalah riya’.
Contoh yang akan saya sampaikan sering kali menimpa kita secara sadar maupun tidak sadar.
Misalnya,kita hendak bersedekah pada pengemis yang terlihat sudah tua,namun amalan sedekah ini kita urungkan karna kita takut riya’ di liat banyak orang,maka ini termasuk dengan riya’
Contoh kedua :
Misalnya,kita seusai shalat jamaah di masjid,kita ingin membaca Al Quran,namun ketika kita melihat banyak orang yang masih berdiam di masjid,kita mengurungkan niat kita membaca Al Quran karna takut di kira riya’.
Justru inilah yang menyebabkan kita menjadi riya’ karna rasa GR kita yang merasa di perhatikan orang lain.
Bagaimana Solusinya ??
Jangan takut merasa riya’ ketika kita hendak beribadah, asalkan niat kita tetap tertuju pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tetap laksanakan ibadah kita meskipun kita merasa di pandangi orang lain,maka kita akan tetap bersih dari penyakit riya’..insyaallah..
Lalu bila penyakit itu kita rasakan akan menghampiri kita,maka beristghfar lah dan tetap laksanakan ibadah kita. Hindarilah pikiran GR karna merasa kita di perhatikan,justru sikap yang takut riya’ membawa kita pada jiwa yang selalu sendiri dan menghindari sikap bersosial. Maka sekali lagi,Niat kan ibadah hanya pada Allah.
Dan ingatlah,karna hati kita selalu di perhatikan oleh Allah Azza Wa Jallah,maka berpikirlah Allah selalu tau tentang niat kita bukan orang lain yang tau tentang niat kita. Maka Kuat kan niat kita hanya pada Allah Azza Wa Jalla bukan karna pandangan makhlukNya.
“Ya, Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang kami ketahui. Dan kami memohon ampunan kepada-Mu dari dosa (syirik) yang kami tidak mengetahuinya.”
Wallahu’alam bishshawab, ..
#Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....
Google Plus
0 komentar:
Post a Comment