*** BAB SEMBILAN ***
Otak Besar
Allah berfirman di dalam al-Quran
tentang salah satu kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk
shalat di Ka'bah:
"Ketabuilah, sungguh jika
dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. "
(QS al -Alaq : 15 -16)
Mengapa al-Quran menggambarkan
bagian depan kepala sebagai pembohongan dan perbuatan dosa? Mengapa al-Quran
tidak mengatakan bahwa seseorang itu berbohong dan melakukan dosa? Apakah ada
hubungannya antara bagian depan kepala dan kebohongan dan perbuatan penuh dosa?
Jika kita melihat tengkorak
bagian depan kepala, kita akan mendapatkan atau menemukan daerah prefrantal
pada otak besar. Apa yang fisiologi katakan kepada kita tentang fungsi daerah
ini? Sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy Physiology menyatakan
tentang daerah ini: "Motivasi dan tinjauan ke masa depan untuk
merencanakan dan memulai atau memprakarsai pergerakan yang terjadi di bagian
depan dari cuping garis depan, daerah prefrantal. Ini adalah daerah dari
gabungan atau kumpulan kulit otak." Buku ini juga menyatakan: "Dalam
hubungannya dengan keterlibatannya di dalam motivasi daerah prefrantal juga
dipikir untuk dijadikan pusat fungsi untuk penyerangan."
Sehingga daerah otak besar ini
bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memulai perbuatan baik
maupun buruk dan bertanggung jawab untuk menceritakan kebohongan dan mengatakan
kebenaran. Oleh karena itu, sangat tepat menggambarkan bagian depan kepala
sebagai kebohongan dan perbuatan penuh dosa ketika seseorang berbohong atau
melakukan sebuah dosa sebagaimana yang ada di dalam al-Quran surat al-Alaq :
15-16. Para ilmuwan hanya menemukan fungsi daerah prefrantal ini pada 60 tahun
terakhir, menurut Profesor Keith Moore 1)
1) Inilah contoh pengarang yang memberikan penafsiran
dari tetes al-Quran yang mungkin terihat ada perbedaan yang tekenal dan
disetujui atas arti atau maksud itu dan Allah mengizinkanNya. Intepretasi yang
didasarkan pada pandangan ilmu eksak sangatlah tepat. Arti sebenamya dari ayat
ini adalah sebuah kemarahan dari kebohongan dan kekejaman yang bertubi-tubi
terhadap Nabi Muhammad SAW oleh pamannya Abu Jahal. Jidatnya akan dihitamkan
pada saat hari kebangkitan sebagai balasan terhadap kata-kata dan perbuatan
jahatnya (Tafsir Inbu Katsir).
Terima kasih dan Silahkan lanjut ke BAB SEPULUH
0 komentar:
Post a Comment